Bahaya Mie Instan

Mungkin banyak di antara kita,dalam kehidupan sehari hari,sangat suka meng-konsumsi yang namanya mie instan. Apalagi,mie instan sangat di sukai oleh anak - anak,karena pengaruh rasa penyedap yang terkandung di dalam nya.

Mi instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia, Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya, terjadi pada tahun 1971, ketika perusahaan Nissin memperkenalkan mi dalam gelas bermerek Cup Noodle.




Di dalam sebungkus mie,setidaknya mengandung lima unsur,yaitu : bumbu,penambah rasa,minyak sayur (menjadi masalah bila sumbernya berasal dari hewan,atau di camur dengan lemak yang berasal dari hewan),pelengkap (seperti sosis,suwiran ayam,bawang,atau cabe),serta kecap dan sambal.

Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.

Selain itu,di setiap bungkus kemasan mie, juga di sertakan bahan penambah rasa.
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.

Dari Informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa Mi Instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi Mie Instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker.

Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir(bekerja) sehingga tidak punya waktu lagi untuk memasak,sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi Mi Instan setiap hari. Akhirnya dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam Mi Instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut.

Jadi,teman -teman,jika memasak mie,hendaklah air bekas rebusan mie yang telah matang tersebut di buang,lalu,di ganti dengan air yang baru,lalu,baru di masukkan bumbu mie nya,sebelum di sajikan. Tujuan nya,agar air yang telah mengandung zat lilin yang melekat pada mie itu tidak ikut terkomsumsi,sehingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit di kemudian hari nanti.